Saturday, January 21, 2017

MAKALAH ARTHROPODA

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
Filum Arthropoda (arthro = sendi atau ruas; pada = kaki atau juluran) adalah golongan makhluk hewan yang paling besar di dunia ini. Diperkirakan lebih dari 80% dari seluruh jenis hewan sekarang ini adalah Arthropoda, menghuni semua jenis habitat yang ada.
Bila dibandingkan dengan banyaknya jenis hewan di dunia ini, ternyata filum Arthropoda menduduki urutan nomor satu diantara jenis-jenis hewan lain. Dari filum Arthropoda ini, kelas Insecta atau serangga merupakan jenis yang terbesar (sekitar satu juta spesies). Hal ini disebabkan oleh daya tahan tubuhnya yang baik, cepatnya menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan penyebaran yang sangat luas yaitu mulai dari daerah tropis hingga daerah kutub.
Oleh karena itu, melalui makalah ini penulis ingin mengetahui lebih dalam tentang arthropoda. Tentang karakteristik umum arthropoda, ciri-ciri morfologi, anatomi, dan fisiologi arthropoda. Serta mengetahui klasifikasi dan manfaat  apa saja dari arthropoda

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1.      Bagaimana Ciri-ciri Arthropoda ?
2.      Bagaimana Struktur Tubuh Arthropoda ?
3.      Bagaimana Klasifikasi Arthropoda ?
4.      Bagaimana Reproduksi Arthropoda ?
5.      Apa saja Peranan Arthropoda ?

C.    Tujuan
Tujuan dari pembahasan materi Arthropoda dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Untuk mengetahui Ciri-ciri Arthropoda
2.      Untuk mengetahui Struktur Tubuh Arthropoda
3.      Untuk mengetahui Klasifikasi Arthropoda
4.      Untuk mengetahui Reproduksi Arthropoda
5.      Untuk mengetahui Peranan Arthropoda


BAB II
PEMBAHASAN

Kata Arthropoda berasal dari bahasa Latin (arthra = ruas, podos = kaki), dapat diartikan bahwa Arthropoda merupakan hewan yang memiliki ciri, yaitu kaki beruas, berbuku, atau bersegmen (segmen tersebut juga terdapat di tubuh). Tubuh Arthropoda merupakan simetris bilateral dan tergolong triploblastik selomata. Jumlah spesies anggota filum ini adalah terbanyak dibandingkan dengan filum lainnya yaitu diperkirakan lebih dari 1.000.000 spesies. Contoh anggota filum ini antara lain kepiting, udang, serangga, laba-laba, kalajengking, kelabang, dan kaki seribu, serta spesies-spesies lain yang dikenal hanya berdasarkan fosil. Habitat hewan-hewan Arthropoda adalah di air dan di darat. Di air dapat mencapai kedalaman lebih dari 6000 meter, sedangkan di daratdapat mencapai ketinggian 7000 meter. Sifat hidup Arthropoda bervariasi, ada yang menguntungkan dan ada juga yang bersifat parasit.

A.    Ciri-ciri Arthropoda
Secara umum ciri-ciri filum arthropoda adalah sebagai berikut:
1.      Tubuh beruas-ruas yang terbagi atas kepala (caput), dada (thoraks), dan badan belakang (abdomen). Beberapa diantaranya ada yang memiliki kepala dan dada yang bersatu (cephalothoraks).
2.      Memiliki 3 lapisan (triploblastik) yaitu ektoderm, mesoderm dan endoderm dengan rongga tubuh.
3.      Bentuk tubuh simetris bilateral.
4.      Bagian tubuh terbungkus oleh eksoskelet yang mengandung khitin.
5.      Alat pencernaan makanan lengkap terdiri atas mulut, kerongkongan usus, dan anus.
6.      Sistem reproduksi terpisah, artinya ada hewan jantan dan ada hewan betina. Reproduksi terjadi secara seksual dan aseksual (partenogenesis dan paedogenesis).
7.      Memiliki sistem peredaran darah terbuka (sistem lakuner) dan alat peredarannya berupa jantung dan pembuluh-pembuluh darah terbuka .
8.      Sistem syaraf terdiri dari ganglion anterior yang merupkan “otak” terletak di atas saluran pencernaan, sepasang syaraf yang menghubungkan otak dengan syaraf sebelah ventral,serta pasangan-pasangan ganglion ventral yang dihubungkan  satu dengan yang lain oleh urat syaraf ventral, berjalan  sepanjang tubuh dari depan ke belakang di bawah saluran pencernaan.
9.      Sistem eksresinya berupa berupa saluran-saluran malphigi
10.  Alat pernapasan berupa trakea, insang, dan paru-paru yang merupakan lembaran (paru-paru buku)
11.  Sifat hidup ada yang parasit, heterotropik, dan hidup secara bebas
12.  Hidupnya di darat, air tawar dan laut.

B.     Struktur Tubuh Arthropoda
Arthropoda termasuk golongan hewan triplobastik selomata, yaitu mempunyai rongga sejati dan tiga lapisan tubuh. Tubuhnya berbuku-buku/ beruas-ruas, kakinya pun beruas-ruas, mempunyai rangka luar (eksoskeleton) dari bahan kitin yang berguna untuk melindungi alat-alat tubuh bagian dalam dan dapat memberikan bentuk tubuh.
Tubuhnya dapat dibedakan atas kepala (caput), dada (toraks) dan perut (abdomen). Jika dipotong menjadi dua, maka bersifat simetri bilateral. Mulutnya terdapat pada bagian ujung anterior dan anus terdapat pada ujung posterior. Mempunyai alat-alat tubuh yang sudah lengkap meliputi alat pencernaan, yaitu mulut, kerongkongan, usus, dan anus. Respirasi dengan insang, trakea, permukaan tubuh, atau dengan paru-paru buku. Hewan ini sudah mempunyai sistem saraf, peredaran darah, ekskresi, serta indra. Filum ini dianggap berkerabat dekat dengan Annelida sebab banyak memiliki sifat-sifat yang sama.
Description: Mengenal Phylum Arthropoda | www.zonasiswa.com
Struktur Tubuh Arthropoda

C.    Klasifikasi Arthropoda
Hewan ini dikelompokkan atas Crustaceae (udang-udangan), Insekta (serangga), Arachnoidea (labah-labah), dan Myriapoda (kaki seribu). Berikut informasi mengenai keempat kelompok hewan tersebut.
1.      Crustaceae
Ciri-ciri Crustaceae
Crustaceae berasal dari kata crusta yang berarti berkulit keras. Tubuh terbagi atas 2 bagian, yaitu sefalotoraks (kepala, dada) dan abdomen (perut). Tubuh dilindungi oleh eksoskeleton (karapaks) yang tersusun dari zat kitin. Udang memiliki 5 pasang kaki di sefalotoraks dan 5 pasang kaki pada abdomen, sepasang kaki pertama yang memiliki bentuk seperti capit, disebut keliped yang digunakan untuk mempertahankan diri dan memegang mangsa. Empat pasang kaki berikutnya adalah kaki yang digunakan untuk berjalan, disebut juga pereipoda, 5 pasang kaki yang terletak pada bagian perut digunakan untuk berenang atau biasa disebut sebagai pleopoda. Habitat di perairan, baik air tawar ataupun air laut.
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjITmM_gpV0-OiuoAjjE3fUIXj5s87KoMC4158xgHjx20E2luhL_QIlJd20Zdb6aIUtvqGVAbqSsYfHAeeIAwbF4YA6TgsUiV-u2F1eMv2PUSn1gl1JfLPXa_yoFyrj33z2D9hYfsA3bmk/s1600/udang.jpg
Crustaceae merupakan hewan omnivora, makanannya berupa tumbuhan ataupun hewan-hewan kecil yang ada di perairan. Memiliki sistem peredaran darah terbuka, jadi darah yang beredar dalam tubuhnya tidak melalui pembuluh melainkan langsung beredar ke dalam rongga-rongga yang ada dalam tubuhnya. Pada bagian kepala terdapat dua pasang antena. Sepasang antena pendek dilengkapi dengan stigma atau bintik mata yang berfungsi untuk membedakan antara gelap dan terang, serta sepasang antena panjang sebagai indra peraba yang dilengkapi dengan statolit yang berfungsi untuk keseimbangan badan waktu berada di perairan.

Klasifikasi Crustaceae
·         Entomostraca merupakan Crustaceae tingkat rendah (zooplankton). Dibagi dalam 4 kelas: Branchiopoda, Ostracoda, Copepoda, dan Cirripedia
·         Malacostraca merupakan Crustaceae tingkat tinggi. Dibagi dalam 3 kelas : Isopoda, Stomatopoda, dan Decapoda Contohnya adalah udang, kepiting, lobster, dan rajungan.

2.      Myriapoda
Tubuh Myriapoda tersusun atas caput (kepala) dan abdomen (perut) (tak punya dada). Tubuh terdiri dari 10 – 200 ruas dan tiap ruas terdapat 1 pasang kaki sehingga disebut hewan berkaki seribu. Respirasi dengan trakea yang bermuara pada spirakel yang ada di bagian sisi kanan dan kiri sepanjang tubuhnya. Sistem saraf tangga tali dengan sepasang ganglion sebagai otaknya.
Myriapoda terbagi menjadi 2 ordo, yaitu:
a.      Chilopoda
Hewan ini tergolong hewan pemangsa (predator), makanannya adalah cacing dan serangga. Setiap ruas tubuh memiliki sepasang kaki. Chilopoda merupakan hewan yang beracun yang dapat mematikan mangsanya dengan racun yang dimiliki tersebut. Contohnya Scolopendra subspinipes (lipan).
Description: kelabang


Ciri-ciri dan struktur tubuh
·         Tubuhnya pipih dorso ventral
·         Panjangnya bisa mencapai 30 cm
·         Terdiri dari 15 hingga 173 segment, masing-masing dilengkapi dengan exkremitas kecuali dua segment yang terakhir dan satu segment tepat dibelakang caput
·         Antennae panjang, terdiri dari 12 segment atau lebih
·         Pada bagian kepala terdapat sepasang mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun
·         Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya
·         Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi
·         Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
·         Alat reproduksi dilengkapi dengan beberapa kelenjar tambahan telur-telur berkembang sempurna hingga menetas di luar tubuh
b.     Diplopoda
Diplopoda berasal dari kata di=dua dan podos=kaki. Jadi Diplopoda adalah kelas hewan yang memiliki dua pasang kaki. Berbeda dengan Chilopoda, kalau pada Diplopoda setiap ruas pada tubuhnya memiliki 2 pasang kaki. Termasuk detritivor, yaitu hewan pemakan sisa-sisa sampah. Contohnya adalah Julus teristris (luwing). Apabila hewan ini dalam keadaan bahaya atau merasa terganggu akan menggulung badannya untuk mempertahankan diri.
Description: kaki seribu

Ciri-ciri umum dari kelas diplopoda ialah:
·         Tubuhnya berbentuk silindris dan beruas-ruas (25-100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai taring bisa (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
·         Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dengan dua kelompok mata tunggal.
·         Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
·         Respirasi dengan trachea yang tidak bercabang.
·         Alat ekresi berupa dua buah saluran malphigi.

3.      Arachnoidea
Tubuh Arachnoidea terdiri dari sefalotoraks (kepala dada menyatu) dan abdomen (perut). Pada bagian dorsal tubuhnya memiliki perisai karapaks yang tersusun atas zat kitin. Hewan ini memiliki 4 pasang kaki yang terdapat di dada yang dipergunakan untuk berjalan. Di bagian kepala memiliki 2 pasang alat mulut, yaitu sepasang alat sengat (chelicera) yang dipergunakan untuk melumpuhkan mangsa dan alat capit (pedipalpus) yang dipergunakan untuk memegang mangsanya.
Description: laba-laba
Respirasi dengan paru-paru buku, pada bagian ventral tubuhnya terdapat lubang atau pori-pori yang merupakan muara dari paru-paru buku. Sistem peredaran darah yang dimiliki adalah sistem peredaran darah terbuka karena darah mengalir tanpa melewati pembuluh darah. Arachnoidea juga memiliki sistem saraf tangga tali. Alat ekskresi yang dimiliki berupa badan malphigi. Khusus pada ordo Arachnida, pada daerah posterior terdapat dua lubang yang berfungsi sebagai tempat keluarnya jaring disebut sebagai spineret. Klasifikasi Arachnoidea:
·         Scorpionida, contoh: kalajengking.
·         Arachnida, contoh: labah-labah.
·         Acarina, contoh: caplak, tungau.

4.      Hexapoda (Insecta)
Insecta merupakan kelompok hewan yang memiliki jumlah anggota paling banyak dan daerah persebarannya sangatlah luas, hampir di semua tempat serangga bisa hidup atau disebut juga memiliki sifat kosmopolit. Tubuh tersusun atas caput (kepala), toraks (dada), dan abdomen (perut). Perut terdiri 11 segmen, pada segmen ke-9 dan 10 terdapat alat kelamin, yaitu ovopositor yang dipergunakan untuk meletakkan telur. Respirasi dengan trakea, sistem trakea yang ada pada tubuhnya bermuara pada pori-pori kecil yang ada di kanan kiri sistem tubuhnya atau disebut sebagai spirakel. Sistem peredaran darah terbuka dan alat ekskresi berupa badan malphigi. Contoh hewan ini adalah belalang. Pada kepala belalang yang terdiri atas enam segmen terdapat alat-alat sebagai berikut:
·         Mata, pada belalang memiliki 2 macam mata, yaitu mata tunggal (oselus) dan mata majemuk (facet).
·         Antena, berguna sebagai alat indra pembau.
·         Mulut, dipergunakan untuk makan.
Description: belalang
Darah belalang tidak berwarna merah karena dalam darahnya tidak mengandung hemoglobin, namun darahnya berwarna hijau kebiruan karena dalam darahnya mengandung hemosianin. Oleh karena itu, darah belalang tidak berfungsi untuk mengedarkan oksigen tapi untuk mengedarkan sari-sari makanan. Oksigen dalam tubuhnya diedarkan oleh sistem trakea. Dalam proses pertumbuhan menuju kedewasaannya, serangga mengalami proses perubahan wujud dari telur sampai menjadi hewan dewasa atau disebut sebagai metamorfosis. Metamorfosis ada 2 macam, yaitu:
·         Metamorfosis sempurna : Telur →larva (ulat) →pupa (kepompong)→ imago (hewan dewasa). Contoh hewan yang mengalami metamorfosis sempurna antara lain lebah dan kupu-kupu.
·         Metamorfosis tak sempurna : Telur → nimfa (hewan muda) →imago (dewasa). Contoh hewan mengalami metamorfosis tidak sempurna antara lain belalang dan jangkrik.

D.    Reproduksi  Arthropoda
Reproduksi hewan ini dilakukan secara aseksual dan seksual. Secara aseksual dengan melakukan partenogenesis (terjadi reproduksi tanpa pembuahan oleh hewan jantan) dan paedogenesis (terjadi reproduksi pada individu yang muda, yaitu pada larva). Jenis alat kelamin hewan ini sudah terpisah.
Arthtropoda memiliki sistem sirkulasi terbuka, cairan tubuh yang disebut hemolimfa didorong oleh suatu jantung, masuk ke ruang sinus yang mengelilingi jaringan dan organ. Terdapat organ khusus untuk pertukaran gas, seperti spesies akuatik yang bernafas dengan sejenis insang tipis dan berbulu. Pada Arthropoda terrestrial menggunakan trakea untuk pertukaran gas.

E.     Peranan Arthropoda
Filum Arthropoda yang menguntungkan antara lain :
Ø  Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga, terutama serangga hama.
Ø  Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
Ø  Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
Ø  Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
Ø  Untuk obat-obatan tradisional, misalnya madu (Apis dorsata,Apis indica, Apis melifera)
Ø  Beberapa Insecta tanah berperan sebagai “traktor alami”.
Ø  Sumber makanan yang mengandung protein hewani tinggi.Misalnya Udang windu (Panaeus monodon), rajingan (portunus pelagicus), kepiting (scylla serrata), dan udang karang (panulirus versicolor)
Ø  Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda

Filum Arthropoda yang merugikan antara lain :
Ø  Hewan-hewan Arachnida lebih banyak merugikan manusia, terutama hewan-hewan Acarina, yaitu:
·         Sarcoptes scabei, menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
·         Prosoptes equi, menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci,dan kuda
·         Todectes cynotis, (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing
Ø  Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
Ø  Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
Ø  Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
Ø  Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung, kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras, kepik.
Ø  Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.
Ø  Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
Ø  Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
Ø  Vektor perantara penyakit bagi manusia.Misalnya nyamuk malaria, nyamuk demam berdarah, lalat tsetse sebagai vektor penyakit tidur, dan lalat rumah sebagai vektor penyakit tifus.




BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
  Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu arthro yang berarti ruas dan podos yang berarti kaki. Jadi, Arthropoda berarti hewan yang kakinya beruas-ruas. Tubuh Arthropoda terdiri atas caput (kepala), toraks(dada), dan abdomen (perut) yang bersegmen-segmen. Hewan arthropoda ada yang mengalami metemorfosis sempurna, metemorfosis tidak sempurna, dan ada yang tidak bermetamorfosis. Sistem reproduksi Arthropoda umumnya terjadi secara seksual. Ciri-ciri umum dari antropoda antara lain mempunyai anggota yang beruas, tubuhnya bilateral simetris terdiri atas sejumlah ruas-ruas, tubuh dibungkus oleh zat kitin sehingga merupakan rangka luar, biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin sehingga ruas-ruas tersebut mudah digerakkan, sistem saraf berupa sistem saraf tangga tali.

B.     Saran
1.      Arthropoda sangat berguna bagi manusia dan makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kita tidak diharapkan menumpas atau berburu secara berlebihan apalagi buntuk kepentingan sendiri.
2.      Disarankan bagi kita semua turut menjaga keseimbangan ekosistem dengan tidak merusak salah satu anggota dari ekosistemkehidupan, Arthropoda.




DAFTAR PUSTAKA

http://arianirini.blogspot.co.id/2014/06/makalah-biologi-filum-arthropoda.html
http://deachrestella888.blogspot.co.id/2015/11/makalah-tentang-arthropoda.html
http://mybyologimateri.blogspot.co.id/2015/05/makalah-arthropoda.html
http://amelyaputeri.blogspot.co.id/2014/05/makalah-arthropoda.html
http://www.zonasiswa.com/2014/07/mengenal-phylum-arthropoda.html










DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL......................................................................           i
KATA PENGANTAR......................................................................           ii         
DAFTAR ISI.......................................................................................                      iii
BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang...................................................................           1
B.     Rumusan Masalah..............................................................           2
C.     Tujuan................................................................................           2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Ciri-ciri Arthropoda..........................................................           2
B.     Struktur Tubuh Arthropoda..............................................           3
C.     Klasifikasi Arthropoda......................................................           4
D.    Reproduksi Arthropoda ...................................................           9
E.     Peranan Arthropoda..........................................................           9
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan.........................................................................           11
B.     Saran...................................................................................           11
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................           12














ii
 
 



KATA PENGANTAR



 Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan seru sekalian alam atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah dengan judul " ARTHROPODA".
Dalam penyusunannya, penulis memperoleh banyak bantuan dari berbagai pihak, karena itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya rekan-rekan yang telah memberikan dukungan, kasih, dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan sedikit kebahagiaan dan menuntun pada langkah yang lebih baik lagi.
Meskipun penulis berharap isi dari Makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun selalu ada yang kurang. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar skripsi ini dapat lebih baik lagi.
Akhir kata penulis berharap agar Makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.      
                                         
Bima,     Mei 2016

Penulis













i
 

 
 

0 comments:

Post a Comment